Tongklek Tuban, Kentongan Bambu adalah merupakan salah satu alat music yang terbuat dari potongan pohon bamboo, alat music ini seringkali kita dengarkan pada bulan Ramadhan yang dikombinasikan dengan alat-alat tradisonal lainya yang bertujuan untuk membangunkan orang-orang yang sahur kemudian terkenal dengan tradisi Tongklek ( Tongklean ). Tradisi Tongklek untuk membangunkan orang sahur ini tidak hanya dilakukan di desa, namun sering kita dengar juga biasa dilakukan di sekitar kota, terutama di wilayah Kabupaten Tuban Jawa Timur. Walaupun saat ini sudah ada alarm maupun sirine, pada kenyataannya tradisi tongklek ini masih eksis dan selalu dirindukan lebih-lebih saat bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Menurut cerita yang berkembang, tradisi tongklek ini sudah ada sejak zaman Sunan Bonang. dinamakan tongklek karena berasal dari sumber bunyi ‘tong’ dari alat musik peking, saron, kenong, gong. Sedangkan bunyi ‘klek’ dari kentongan yang digunakan untuk ronda. Tradisi tongklek ini menjadi bukti bahwa pendekatan dakwah para wali songo sangat ramah akan kebudayaan dan kebutuhan masyarakat.
Pada perkembangannya sampai saat ini, tradisi tongklek mulai dilombakan atau di kompetisikan antar group tongklek dan di Kabupaten Tuban sendiri lomba tongklek mulai menjadi agenda rutinan atau tahunan baik di level kabupaten, level Kecamatan hingga level desa dengan peminat peserta yang cukup banyak dan antusias. Agenda semacam itu tentunya bukan sekedar sebagai hiburan saja melainkan sebagai sarana pelestarian budaya tongklek sendiri kepada lintas generasi. Musik tongklekpun bermetamorfosis dan semakin dimodifikasi dengan alat-alat yang tidak hanya terbuat dari bamboo saja, ada gong, bonang, gambang, kentongan dan bahkan dengan keyboard.
Ada beberapa nilai yang terkandung dalam tradisi tongklek ini seperti Pertama, Nilai Ibadah, dengan membangunkan orang-orang sahur yang akan berpuasa tentunya kegiatan tongklek ini akan menjadi amal jariyah bagi setiap pemainnya. Kedua, Nilai Kerjasama, suara music tongklek yang indah dan merdu dihasilkan dari Kerjasama yang baik dari semua komponen yang ada dan tentunya semua berperan penting sesuai job atau alat music yang dipegang. Ketiga Nilai Kedisiplinan, tanpa kedisiplinan yang tinggi mustahil music tongklek akan enak dan indah didengarkan setiap telinga. Latihan yang rutin serta disiplin yang tinggi adalah kunci utamanya. Keempat Nilai Hiburan, tak dipungkiri lagi bahwa keberadaan music Tongklek sangat menghibur dan menyenangkan setiap pendengarnya, music ini akan sangat dirindukan lebih-lebih saat sahur di bulan Ramadhan. Dan Kelima Nilai Pendidikan, Pendidikan yang bisa kita dapatkan dari Tradisi Tongklek ini adalah semakin tahu tentang kekayaan tradisi bangsa serta tongklek juga merupakan sarana dakwah yang digunakan oleh para pendahulu serta leluhur kita untuk memperkenalkan agama islam dengan cara yang ramah, santun dan menggembirakan.
Semoga tradisi tongklek ini tetap lestari lintas generasi, sebagai kekayaan tradisi peninggalan para pendahulu dan leluhur dengan cara memperkenalkan dan mengajarkan kepada setiap generasi untuk belajar tradisi tongklek ini seperti yang dilakukan oleh outboundtuban.com dalam paket Outbound Kids plus Edukasi Kentongan Tongklek di wilayah Tuban Jawa Timur.
Salam Bahagia
Salam Asah Asih Asuh